1.
Tipe Data Pascal.
Yang termasuk dalam tipe data integer yaitu :
Macam
|
Batas Nilai
|
Shortint
Integer
Longint
Byte
Word
|
- 128
s/d 127
- 32768 s/d
32767
- 21474 s/d
2147483647
0
s/d 255
0
s/d 65535
|
Contohnya :
3 + 6 = 9
11 – 7 = 4
10 div 4 = 2 (bukan 2.5 sebab ini bilangan
integer)
20 mod 6 = 2 sebab 20 : 6 = 3 sisa 2
2.
Type Data Real
Yang termasuk dalam tipe data real yaitu :
Macam
|
Batas Nilai
|
Real
Single
Double
Extended
Comp
|
2,9×10^-34
s/d
1,7×10^38
1,5×10^-45
s/d 3,4×10^38
5,0×10^-324
s/d 1,7×10^308
3,4×10^-4932 s/d
1,1×10^4932
-263+1
… 2^63-1
|
Contohnya :
4.0 + 12.3 = 16.3
7.5 – 2.5 = 5.0
3.0 * 4.5 = 13.5
10.0 / 2.0 = 4.5
3. Tipe Boolean
Nilai boolean
hanya berhubungan dengan dua keadaan nilai, yaitu true (jika logikanya benar)
dan false (jika logikanya salah). Sebagai contoh, misalkan Tono hendak ikut
ujian UMPTN maka langkah yang harus dipenuhinya adalah :
a. Beli
formulir
Bernilai true
jika Tono sudah membeli formulir, bernilai false jika belum membeli.
b. Mengembalikan
formulir
Bernilai true
jika Tono sudah mengembalikan dan false jika belum.
c. Ikut Tes
UMPTN
Bernilai true
jika ikut tes dan false jika tidak ikut.
Variabel yang bertipe Boolean hanya dapat memiliki salah satu dari nilai
logis atau false. Nilai boolean semacam ini biasanya diperoleh dari hasil
perbandingan.
Contohnya :
4 = 6 adalah false
30 <> 20 adalah true
11< 9 adalah false
Selain keenam operator relasional biasa ( =, <, >, <=, >=,
<>), ada 4 operator boolean yang dapat dipergunakan yaitu AND, OR, NOT
dan OR. Empat macam operator boolean ini didefinisikan dengan tabel kebenaran
seperti yang terlihat di dalam bagan ini ;
A
|
B
|
A AND B
|
A OR B
|
A XOR B
|
NOT A
|
F
F T T |
F
T
F
T |
F
F F T |
F
T T T |
F
T T F |
T
T F F |
Gambar Tabel kebenaran Operasi Boolean
Catatan :
Nilai T melambangkan TRUE, nilai F melambangkan FALSE
4. Tipe Char
Char atau huruf
merupakan satu simbol dari himpunan karakter-karakter ASCII (American Standard
Code for International Interchange). Jadi meliputi karakter huruf (A .. Z, a ..
z), karakter angka (0 . . 9) atau karakter khusus (misal ., &, S, ! dll).
Secara internal dalam sistem komputer, setiap karakter di dalam papan ketik
diwakili oleh suatu kode numeris dalam bentuk kombinasi dari angka 0 dan 1
(kode biner). Secara umum, untuk setiap karakter disimbolkan dengan 8 bit biner
(atau 1 byte). Contoh dalam bentuk tabel berikut merupakan simbol untuk
karakter ‘A’, ‘B’ dan ‘C’ yaitu dalam bentuk angka desimal, biner, enambelas
(heksadesimal) dan kode ASCII, yaitu :
Desimal
|
Biner
|
Heksadesimal
|
ASCII
|
65
66
67
|
0100 0001
0100 0010
0100 0011
|
41
42
43
|
A
B
C
|
Dengan
demikian, jika dua karakter dibandingkan maka sebenarnya yang dibandingkan
adalah kode-kode numeris tersebut. Kaidah ini berlaku untuk semua karakter,
jadi :
‘A’ < ‘B’
< ‘C’ < . . . . < ‘Z’ < . . . . . < ‘a’ < ‘b’ < . . . .
< ‘z’
Di samping
operator operasional, ada 4 macam fungsi standard yang dapat digunakan
pemrograman untuk operasi tipe data jenis ini yaitu :
ORD ( C ) ,
yaitu fungsi Ordinal yang akan menghasilkan nilai
desimal/ordinal suatu karakter.
Contoh
ORD(‘A’) = 65
CHR ( I )
, yaitu fungsi char yang akan menghasilkan char dari
suatu bilangan integer.
Contoh
CHR(103) = ’g’
PRED ( C )
, yaitu fungsi predeccessor yang akan menghasilkan pendahulu dari
suatu karakter.
Contoh
PRED (‘H’) = ‘G’
SUCC ( C ) ,
yaitu fungsi successor yang akan menghasilkan pengikut dari suatu
karakter.
Contoh SUCC
(‘4’) = ‘5’
5. Tipe Terbilang / Enumerasi
Tipe data
terbilang (enumerated data type) adalah suatu tipe data yang didefinisikan oleh
pemrogram yang berisi sekumpulan urutan identifier atau nilai yang dipisahkan
oleh tanda koma dan dibatasi oleh tanda kurung.
Contoh :
TYPE
warna = (biru, hijau, kuning, merah, putih)
pilihan
= (1A, 2A, 3A, 4A, 00)
Dari contoh
diatas, warna dan pilihan merupakan tipe data terbilang dengan warna berisi
nilai identifier biru, hijau, kuning, merah dan putih; sedangkan pilihan berisi
angka 1, 2, 3, 4 dan 0. Sehingga, variabel warna dapat berisi salah satu dari
biru, kuning, hijau dst, sedang variabel pilihan dapat bernilai 1, 2, 3 dst.
Perlu diperhatikan bahwa dalam tipe terbilang, urutan data sangat menentukan
sehingga untuk warna berlaku :
biru <
merah
atau putih > hijau
dan berlaku
pula fungsi PRED dan SUCC seperti :
PRED
(merah) = kuning
PRED
(biru) = tidak didefinisikan
SUCC (4A)
= 00
SUCC
(00) = tidak definisikan
6. Tipe Subjangkauan
Seringkali
terjadi suatu variabel mempunyai nilai yang terbatas dalam suatu jangkauan
nilai. Sebagai contoh suhu dalam derajat Celcius mempunyai jangkauan nilai dari
1 sampai dengan 100, atau misalnya nilai huruf dalam suatu ujian semesteran
mempunyai jangkauan dari nilai A sampai dengan E. Tipe subjangkauan merupakan
tipe data yang nilanya bervariasi dan batasan nilai dispesifikasikan oleh
pemrogram dengan mencentumkan nilai awal sampai dengan (disimbolkan dengan tanda
. . ) nilai akhir.
Contoh :
TYPE
Hari
= (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu)
Harikerja
= Senin . . Kamis
bulan
= 1 . . 12;
Nilaihuruf
= ‘A’ . . ‘Z’ ;
SuhuCelcius
= 1 . . 100 ;
7. Tipe String
Data tipe
string atau kalimat adalah data yang berisi sederetan karakter (lebih dari
satu) yang mempunyai panjang yang berubah sesuai dengan panjang karakter yang
dimasukkan. Jika tipe ini tidak dinyatakan panjang karakternya maka tipe string
tersebut dianggap mempunyai panjang 255 karakter.
Contoh :
VAR
kalimat, kata, hari, NoPol : string ;
kalimat
: = ‘SEKOLAH TINGGI KEUANGAN PERBANKAN’
kata
: = ‘debet’
hari
: = ‘SENIN’
NoPol
: = ‘AB’
2.
Jenis – jenisKyword
Yang Ada Di Pascal
No.
|
Jenis - jenis
|
Fungsi
|
1.
|
Array
|
Array adalah variabel yang dapat menyimpan lebih dari satu nilai sejenis.
Terdapat dua bagian penting yaitu elemen array yang merupakan nilai dan endeks array yang merupakan nilai urut untuk mengakses nilai
pada array.
|
2.
|
Operator
|
Dalam penggunaan operator ini terdapat urutan prioritas pengerjaannya
yang dinamakan hirarki operator aritmatika.
|
3.
|
Begin
|
Dengan nama variabel adalah nama yang
kita berikan untuk mengidentifikasi data array tersebut, sedangkan indeks
awal dan indeks akhir berturut – turut merupakan indeks array terkecil dan
indeks array terbesar, yang menentukan beberapa banyak elemen array yang kita
pesan.
|
4.
|
Record
|
Suatu jenis struktur data komplek
yang memungkinkan untuk mencampur beberapa jenis data dalam satu struktur.
Jika elemen dari struktur data
array haruslah memiliki tipe data yang
sama, maka pada struktur record batasan ini tidak ada. Record dapat memiliki
tipe data apa saja, Syntak penulisannya
|
5.
|
Repeat
|
proses looping kebalikan
dari while do. Langkah perintah ini proses pengulangan berlangsung jika
kondisinya salah. Jadi proses looping diulang dulu baru di kondisikan dan
tidak perlu digunakan begin dan end lagi
|
6.
|
While Do
|
suatu langkah looping
yang mengunakan eskpresi kondisi logika untuk menjajaki apakah pengulangan
masih dilakukan atau tidak, jika kondisi benar (True) maka looping akan terus
dilakukan dan sebaliknya.
|
7.
|
READLN
|
pada statemen ini posisi kursor akan pindah ke baris selanjutnya
setelah di input.
|
8.
|
READKEY
|
Untuk pembacaan sebuah karakter dari keyboard. Tipe data yang dihasilkan
adalah
char.
|
9.
|
WRITE/WRITELN
|
Digunakan untuk menampilkan isi dari suatu nilai variabel di layar.
|
10.
|
CLRSCR
|
Digunakan untuk membersihkan layar.
|
11.
|
GOTOXY
|
Untuk menempatkan posisi kursor pada layar.
|
12.
|
DELLINE
|
Untuk menghapus sebuah baris pada posisi kursor dan menaikkan baris-baris
dibawahnya.
|
13.
|
INSLINE
|
Untuk menyisipkan sebuah baris pada posisi kursor dan menggeser kebawah
tampilantampilan
baris dibawahnya.
|
14.
|
DELAY
|
Untuk menghentikan sejenak proses program.
|
15.
|
CONCAT
|
Untuk menggabungkan 2 atau beberapa variabel string.
|
16.
|
COPY
|
Mengambil satu(1) atau beberapa karakter dari sebuah string.
|
17.
|
DELETE
|
Menghapus sebagian karakter dari sebuah string.
|
18.
|
INSERT
|
Menyisipkan satu(1) atau beberapa karakter ke dalam sebuah string.
|
19.
|
LENGTH
|
Memberikan nilai panjang dari suatu string (jumlah karakterdalam string).
|
20.
|
POS
|
Mencari posisi sebuah bagian string (substring) didalam sebuah string.
|
21.
|
STR
|
Merubah nilai numerik ke dalam nilai string.
|
22.
|
VAL
|
Merubah nilai string ke dalam nilai numerik.
|
23.
|
UPCASE
|
Memberikan huruf kapital dari argumen.
|
24.
|
ABS
|
Memberikan nilai mutlak dari suatu argumen.
|
25.
|
ARCTAN
|
Memberikan nilai dari fungsi arctangent dari perhitungan goniometri.
|
26.
|
COS
|
Memberikan nilai dari fungsi Cosinus.
|
27.
|
EXP
|
Menghitung nilai pangkat dari bilangan e (bilangan alam),
|
28.
|
FRAC
|
Untuk mendapatkan nilai pecahan dari suatu bilangan.
|
29.
|
INT
|
Memberikan nilai integer (bilangan bulat) dari suatu variabel dengan
membuang bilangan
di belakang koma.
|
30.
|
LN
|
Digunakan untuk menghitung nilai logaritma alam (natural logarithm) dari
nilai x.
|
31.
|
SIN
|
Memberikan nilai dari fungsi Sinus.
|
32.
|
SQR
|
Digunakan untuk menghitung nilai pangkat kuadrat dari suatu bilangan.
|
33.
|
SQRT
|
Digunakan untuk menghitung nilai akar dari suatu bilangan.
|
34.
|
CHR
|
Merubah nilai dari byte ke bentuk karakter yang sesuai dengan kode ASCII.
|
35.
|
ORD
|
Merubah nilai suatu variabel dari bentuk karakter ke bentuk longint.
|